Alkisah dizaman dahulu ada pemuda yg begitu mengejar harta dunia.Pada
suatu hari ia bertemu dengan seorang Tua yg berjubah putih.Pak tua
tersebut berkata kepada pemuda itu.
Berapa umurmu nak?30 tahun jawab pemuda tersebut
Selama 30 tahun ini apa yg engkau lakukan?tentu saja belajar dari tk-ke
perguruan tinggi kira2 menghabiskan waktu selama 20 tahun,sekarang
saya rajin bekerja mencari uang untuk menjadi orang yg sukses.Setelah
itu akan mencari istri yg cantik dan membesarkan2 anak2ku.
Orang
tua itu tersenyum dan menjawab:maaf nak!!!bukankah itu sama seperti
kehidupan binatang.Mencari makan,kawin dan membesarkan anak!!!!...
Pemuda tsb kelihatan tidak senang mendengar jawaban pak tua tersebut.
Ia menjawab:Saya bukan binatang saya adalah manusia….
Mr Lem
Kamis, 08 Oktober 2015
Senin, 02 Februari 2015
LAPISAN ATMOSFER
- a. Lapisan troposfer:
- b. Lapisan stratosfer:
- c. Lapisan mesosfer:
- d. Lapisan Ionosfer:
- e. Lapisan Eksosfer:
AWAN
Awan adalah masa udara di permukaan bumi yang mengandung uap air,
karena terjadi evapotranspirasi (penguapan yang terjadi karena
pemanasan sinar matahari terhadap daerah perairan dan tumbuhan, bergerak
naik ke atas). Karena kenaikan ketinggian ini suhunya mengalami
penurunan.
Sampai ketinggian tertentu, akibat penurunan suhu ini, nilai tekanan uap menjadi maksimum sama dengan nilai tekanan uap yang ada (actual), sehingga nilai kelembaban relatifnya mencapai 100%, dan udara tersebut menjadi JENUH.

Akibatnya terjadilah proses kondensasi atau pengembunan dimana uap air yang dikandung oleh udara tersebut berubah menjadi titik-titik air. Kumpulan titik air itu dinamakan AWAN. Sedangkan ketinggian dimana uap air berkondensasi disebut BATAS TINGGI KONDENSASI.
Dilihat dari bentuknya:
1. AWAN CIRRUS
Awan yang berbentuk halus seperti kapas


2. AWAN CUMMULUS
Awan yang berbentuk bergumpal-gumpal menyerupai bulu domba

3. AWAN STRATUS
Awan yang berbentuk berlapis-lapis


Nama-nama awan yang lainnya merupakan kombinasi dari ketiga jenis awan tersebut. Misalkan awan cirrostratus, yaitu awan cirrus yang berlapis-lapis. Awan stratocumulus, yaitu awan cumulus yang berlapis-lapis.
contoh awan cirrostratus

contoh awan stratocummulus

Jika suatu jenis awan banyak mengandung uap air sehingga besar kemungkinan menimbulkan hujan maka dalam penamaannya ditambah dengan kata NIMBO atau NIMBUS, seperti cumulonimbus dan nimbostratus.
Berdasarkan ketinggiannya:

1. AWAN TINGGI
Awan yang terletak pada ketinggian antara 6.000 – 12.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh: cirrus, cirrostratus dan cirrocumulus
2. AWAN PERTENGAHAN (MEDIUM)
Awan yang terletak pada ketinggian antara 2.000 – 6.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh: altostratus dan altocumulus
contoh gambar altocummulus

3. AWAN RENDAH
Awan yang terletak pada ketinggian kurang dari 2.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh: cumulus, stratus, cumulonimbus, nimbostratus dan stratocumulus.
4. KABUT atau FOG
Apabila awan (kumpulan titik-titik air) ini sangat dekat dengan permukaan bumi.
Sampai ketinggian tertentu, akibat penurunan suhu ini, nilai tekanan uap menjadi maksimum sama dengan nilai tekanan uap yang ada (actual), sehingga nilai kelembaban relatifnya mencapai 100%, dan udara tersebut menjadi JENUH.

Akibatnya terjadilah proses kondensasi atau pengembunan dimana uap air yang dikandung oleh udara tersebut berubah menjadi titik-titik air. Kumpulan titik air itu dinamakan AWAN. Sedangkan ketinggian dimana uap air berkondensasi disebut BATAS TINGGI KONDENSASI.
Dilihat dari bentuknya:
1. AWAN CIRRUS
Awan yang berbentuk halus seperti kapas


2. AWAN CUMMULUS
Awan yang berbentuk bergumpal-gumpal menyerupai bulu domba

3. AWAN STRATUS
Awan yang berbentuk berlapis-lapis


Nama-nama awan yang lainnya merupakan kombinasi dari ketiga jenis awan tersebut. Misalkan awan cirrostratus, yaitu awan cirrus yang berlapis-lapis. Awan stratocumulus, yaitu awan cumulus yang berlapis-lapis.
contoh awan cirrostratus

contoh awan stratocummulus

Jika suatu jenis awan banyak mengandung uap air sehingga besar kemungkinan menimbulkan hujan maka dalam penamaannya ditambah dengan kata NIMBO atau NIMBUS, seperti cumulonimbus dan nimbostratus.
Berdasarkan ketinggiannya:

1. AWAN TINGGI
Awan yang terletak pada ketinggian antara 6.000 – 12.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh: cirrus, cirrostratus dan cirrocumulus
2. AWAN PERTENGAHAN (MEDIUM)
Awan yang terletak pada ketinggian antara 2.000 – 6.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh: altostratus dan altocumulus
contoh gambar altocummulus

3. AWAN RENDAH
Awan yang terletak pada ketinggian kurang dari 2.000 meter diatas permukaan air laut. Contoh: cumulus, stratus, cumulonimbus, nimbostratus dan stratocumulus.
4. KABUT atau FOG
Apabila awan (kumpulan titik-titik air) ini sangat dekat dengan permukaan bumi.
GEJALA OPTIK
Setelah hujan turun biasanya terjadi gejala optic yang dapat dilihat di angkasa seperti pelangi, halo dan aurora.
1. PELANGI
Apabila setelah turun hujan, udara kembali cerah dan sinar matahari dapat sampai di permukaan bumi, sering kita lihat adanya pelangi, dengan berbagai busur warna di udara yang lebih kita kenal dengan sebutan MEJIKUHIBINIU yaitu: merah, jingga (orange), kuning, hijau, biru, nila (indigo) dan ungu (violet).

Pelangi terjadi karena sinar matahari jatuh pada titik-titik air hujan, yang mengakibatkan berkas sinar matahari tersebut dibiaskan dan dipantulkan menjadi spectrum warna (spectrum radiasi) oleh titik air hujan.
Tampak pada gambar:



2. HALO
Halo adalah lingkaran sinar putih disekeliling bulan atau matahari, namun yang sering kita lihat adalah halo bulan karena pada waktu malam langit terihat gelap. Halo sangat jelas terlihat ketika bulan bersinar terang setelah sore herinya terjadi hujan.
Halo terjadi karena sinar bulan menembus Kristal-kristal es yang terdapat pada awan yang tinggi (6.000 – 12.000 m diatas permukaan air laut) seperti awan Cirrus, Cirrostratus dan Cirrocumulus, sehingga sinar bulan dibiaskan oleh Kristal-kristal as tersebut.
Tampak pada gambar:
Halo Matahari

Halo Bulan


3. AURORA
Yaitu cahaya yang bersinar pada malam hari di langit sekitar wilayah lingkaran kutub (cahaya kutub). Aurora yang bersinar di kutub utara dinamakan AURORA BOREALIS, sedangkan yang bersinar di kutub selatan dinamakan AURORA AUSTRALIS.
Proses aurora terjadi di lapisan IONOSFERA (termosfera bagian bawah) sebagai akibat pengobaran (pemijaran) ion-ion yang bermuatan listrik oleh partikel-partikel radiasi matahari yang memiliki energy sangat tinggi, sehingga dari bumi tampak sebagai cahaya kutub.
Tampak pada gambar:
Aurora Borealis

Aurora Australis

1. PELANGI
Apabila setelah turun hujan, udara kembali cerah dan sinar matahari dapat sampai di permukaan bumi, sering kita lihat adanya pelangi, dengan berbagai busur warna di udara yang lebih kita kenal dengan sebutan MEJIKUHIBINIU yaitu: merah, jingga (orange), kuning, hijau, biru, nila (indigo) dan ungu (violet).

Pelangi terjadi karena sinar matahari jatuh pada titik-titik air hujan, yang mengakibatkan berkas sinar matahari tersebut dibiaskan dan dipantulkan menjadi spectrum warna (spectrum radiasi) oleh titik air hujan.
Tampak pada gambar:



2. HALO
Halo adalah lingkaran sinar putih disekeliling bulan atau matahari, namun yang sering kita lihat adalah halo bulan karena pada waktu malam langit terihat gelap. Halo sangat jelas terlihat ketika bulan bersinar terang setelah sore herinya terjadi hujan.
Halo terjadi karena sinar bulan menembus Kristal-kristal es yang terdapat pada awan yang tinggi (6.000 – 12.000 m diatas permukaan air laut) seperti awan Cirrus, Cirrostratus dan Cirrocumulus, sehingga sinar bulan dibiaskan oleh Kristal-kristal as tersebut.
Tampak pada gambar:
Halo Matahari

Halo Bulan


3. AURORA
Yaitu cahaya yang bersinar pada malam hari di langit sekitar wilayah lingkaran kutub (cahaya kutub). Aurora yang bersinar di kutub utara dinamakan AURORA BOREALIS, sedangkan yang bersinar di kutub selatan dinamakan AURORA AUSTRALIS.
Proses aurora terjadi di lapisan IONOSFERA (termosfera bagian bawah) sebagai akibat pengobaran (pemijaran) ion-ion yang bermuatan listrik oleh partikel-partikel radiasi matahari yang memiliki energy sangat tinggi, sehingga dari bumi tampak sebagai cahaya kutub.
Tampak pada gambar:
Aurora Borealis

Aurora Australis

Ditulis dalam Geo X-Genap-Atmosfer | 9 Komentar »
KELEMBABAN UDARA
Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam massa udara. Kelembaban udara dibedakan atas:
1. Kelembaban Spesifik
Adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam 1 kilo gram udara.
Contoh:
Dalam 1 kilogram massa udara terkandung uap air sebanyak 12 gram. Maka dikatakan bahwa kelembaban spesifik udara tersebut adalah 12 gram/kg
2. Kelembaban Absolut/ Densitas uap air dalam udara
Yaitu banyaknya uap air dalam setiap unit volume udara.
Contoh:
Dalam 1 meter kubik udara terdapat uap air sebanyak 12 gram. Maka dikatakan bahwa kelembaban absolute udara tersebut ialah 12 gram/m3.
3. Kelembaban Relatif/ Kelembaban Nisbi
Kelembaban nisbi (RH) mempunyai dua pengertian, yaitu:
a. Perbandingan jumlah uap air yang ada secara nyata (actual) dengan jumlah uap air maksimum yang mampu dikandung oleh setiap unit volume udara dalam suhu yang sama.
Contoh:
Dalam suhu 200C, kemampuan maksimum udara menampung uap air adalah 25 gr/m3. Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung, diketahui kandungan uap air dalam udara adalah 20 gr/m3. Untuk mencari kelembaban nisbinya digunakan rumus:
RH = e/E x 100%
RH = 20/25 x 100%
RH = 80 %
RH = kelembapan nisbi dalam persen
e = kandungan uap air hasil pengukuran secara langsung
E = kemampuan maksimal udara dapat menampung uap air
b. Banyaknya tekanan uap yang ada secara nyata (actual) dengan tekanan uap maksimum pada suhu yang sama.
Contoh:
Tekanan uap maksimum pada suhu 150 adalah 1.000 mb (E), sedangkan tekanan uap hasil pengukuran (e) adalah 800 mb, maka kelembaban nisbi di daerah itu adalah;
RH = e/E x 100% = 800/1000 x 100% = 80%
Kelembapan relative diukur dengan alat yang disebut Higrometer atau Psychrometer Asmann.
Berdasarkan ketiga macam kelembapan udara tersebut, yang erat kaitannya dengan keadaan cuaca disuatu tempat adalah kelembapan relative. Jika kelembapan relative udara kurang dari 100%, maka massa udara dikatakan belum jenuh, sedangkan apabila kelembapan relative ini telah mencapai 100% maka massa udaradikatakan jenuh, artinya sudah tidak mampu lagi menampung uap air.
1. Kelembaban Spesifik
Adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam 1 kilo gram udara.
Contoh:
Dalam 1 kilogram massa udara terkandung uap air sebanyak 12 gram. Maka dikatakan bahwa kelembaban spesifik udara tersebut adalah 12 gram/kg
2. Kelembaban Absolut/ Densitas uap air dalam udara
Yaitu banyaknya uap air dalam setiap unit volume udara.
Contoh:
Dalam 1 meter kubik udara terdapat uap air sebanyak 12 gram. Maka dikatakan bahwa kelembaban absolute udara tersebut ialah 12 gram/m3.
3. Kelembaban Relatif/ Kelembaban Nisbi
Kelembaban nisbi (RH) mempunyai dua pengertian, yaitu:
a. Perbandingan jumlah uap air yang ada secara nyata (actual) dengan jumlah uap air maksimum yang mampu dikandung oleh setiap unit volume udara dalam suhu yang sama.
Contoh:
Dalam suhu 200C, kemampuan maksimum udara menampung uap air adalah 25 gr/m3. Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung, diketahui kandungan uap air dalam udara adalah 20 gr/m3. Untuk mencari kelembaban nisbinya digunakan rumus:
RH = e/E x 100%
RH = 20/25 x 100%
RH = 80 %
RH = kelembapan nisbi dalam persen
e = kandungan uap air hasil pengukuran secara langsung
E = kemampuan maksimal udara dapat menampung uap air
b. Banyaknya tekanan uap yang ada secara nyata (actual) dengan tekanan uap maksimum pada suhu yang sama.
Contoh:
Tekanan uap maksimum pada suhu 150 adalah 1.000 mb (E), sedangkan tekanan uap hasil pengukuran (e) adalah 800 mb, maka kelembaban nisbi di daerah itu adalah;
RH = e/E x 100% = 800/1000 x 100% = 80%
Kelembapan relative diukur dengan alat yang disebut Higrometer atau Psychrometer Asmann.
Berdasarkan ketiga macam kelembapan udara tersebut, yang erat kaitannya dengan keadaan cuaca disuatu tempat adalah kelembapan relative. Jika kelembapan relative udara kurang dari 100%, maka massa udara dikatakan belum jenuh, sedangkan apabila kelembapan relative ini telah mencapai 100% maka massa udaradikatakan jenuh, artinya sudah tidak mampu lagi menampung uap air.
GAS GAS PADA ATMOSFER
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi.
Atmosfer terdiri dari berbagai macam gas. Gas-gas yang terkandung pada
atmosfer berpengaruh terhadap kehidupan di bumi, seperti berikut:
1. Nitrogen (N2)
Nitrogen dalam atmosfer sukar bersenyawa dengan unsure lain. Dalam jumlah kecil nitrogen bermanfaat bagi tumbuh-tumbuhan Rhizobium sp yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-kacangan dapat mengikat nitrogen untuk diubah menjadi ammonia (NH2)
2. Oksigen (O2)
Oksigen sifatnya aktif bersenyawa dengan unsure lain dalam proses oksida. Manfaat oksigen pada makhluk hidup yaitu untuk mengubah makanan menjadi energy.
3. Karbondioksida (CO2)
Manfaat karbondioksida adalah:
a. Mengarpsorsi pancaran panas matahari
b. Sebagai bahan baku untuk membuat karbohidrat dalam proses fotosintesis
Selain nitrogen, oksigen dan karbondioksida, masih terdapat zat lain dalam jumlah kecil, misalnya amoniak, belerang dioksida dan uap air.
Makin tinggi atmosfer, prosentase zat yang ringan makin besar, seperti uap air (H2O), sedangkan zat yang berat seperti Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan Argon (Ar) makin berkurang.
Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci bisa dilihat pada table berikut:
(sumber: Susilo P, 1993)
Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam atmosfera bumi. Salah satu sumber gas nitrogen adalah dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang juga cukup banyak terkandung dalam atmosfer adalah oksigen, yang dihasilkan terutama melalui proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau.
Ozon merupakan salah satu gas yang dalam atmosfer jumlahnya sangat sedikit, namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozonlah yang menyerap sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari, sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai dipermukaan bumi. Seandainya radiasi ultraviolet ini tidak terserap oleh ozon, pada saat tiba di bumi sinar ini akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan makhluk yang ada di bumi karena dapat membakar kulit makhluk hidup, memecahkan kulit pembuluh darah, menyebabkan penyakit kanker kulit dan efek-efek lainnya. Sedangkan dalam jumlah yang sedikit, sinar ultraviolet ini sangat membantu tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosintesis, dan bagi manusia membentuk vitamin D dalam tubuh. Gas ozon banyak terdapat pada ketinggian sekitar 15-35 Kilometer diatas permukaan bumi, tepatnya pada lapisan stratosfer.
1. Nitrogen (N2)
Nitrogen dalam atmosfer sukar bersenyawa dengan unsure lain. Dalam jumlah kecil nitrogen bermanfaat bagi tumbuh-tumbuhan Rhizobium sp yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-kacangan dapat mengikat nitrogen untuk diubah menjadi ammonia (NH2)
2. Oksigen (O2)
Oksigen sifatnya aktif bersenyawa dengan unsure lain dalam proses oksida. Manfaat oksigen pada makhluk hidup yaitu untuk mengubah makanan menjadi energy.
3. Karbondioksida (CO2)
Manfaat karbondioksida adalah:
a. Mengarpsorsi pancaran panas matahari
b. Sebagai bahan baku untuk membuat karbohidrat dalam proses fotosintesis
Selain nitrogen, oksigen dan karbondioksida, masih terdapat zat lain dalam jumlah kecil, misalnya amoniak, belerang dioksida dan uap air.
Makin tinggi atmosfer, prosentase zat yang ringan makin besar, seperti uap air (H2O), sedangkan zat yang berat seperti Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan Argon (Ar) makin berkurang.
Untuk mengetahui komposisi gas yang terkandung dalam atmosfer secara terperinci bisa dilihat pada table berikut:
Nama gas | Symbol kimia | Volume (%) |
Nitrogen | N2 | 78,08 |
Oksigen | O2 | 20,95 |
Argon | Ar | 0,93 |
Karbondioksida | CO2 | 0,034 |
Neon | Ne | 0,0018 |
Helium | He | 0,052 |
Ozon | O3 | 0,0006 |
Hydrogen | H2 | 0,00005 |
Krypton | Kr | 0,00011 |
Metana | CH4 | 0,00015 |
Xenon | Xe | Sangat kecil |
Berdasarkan table tersebut terlihat bahwa gas nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat dalam atmosfera bumi. Salah satu sumber gas nitrogen adalah dari pembakaran sisa-sisa pertanian dan akibat letusan gunung api. Gas lain yang juga cukup banyak terkandung dalam atmosfer adalah oksigen, yang dihasilkan terutama melalui proses fotosintesis pada tumbuhan yang berdaun hijau.
Ozon merupakan salah satu gas yang dalam atmosfer jumlahnya sangat sedikit, namun sangat berguna bagi kehidupan di bumi, karena ozonlah yang menyerap sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari, sehingga jumlahnya sudah sangat berkurang ketika sampai dipermukaan bumi. Seandainya radiasi ultraviolet ini tidak terserap oleh ozon, pada saat tiba di bumi sinar ini akan menimbulkan malapetaka bagi kehidupan makhluk yang ada di bumi karena dapat membakar kulit makhluk hidup, memecahkan kulit pembuluh darah, menyebabkan penyakit kanker kulit dan efek-efek lainnya. Sedangkan dalam jumlah yang sedikit, sinar ultraviolet ini sangat membantu tumbuh-tumbuhan dalam proses fotosintesis, dan bagi manusia membentuk vitamin D dalam tubuh. Gas ozon banyak terdapat pada ketinggian sekitar 15-35 Kilometer diatas permukaan bumi, tepatnya pada lapisan stratosfer.
Senin, 08 Desember 2014
Merasa Pintar dan Pintar Merasa

Sahabat, Sering kita berjumpa dengan Manusia yang Pintar, Cerdas, Hebat, Shakti, atau punya banyak kelebihan di atas orang lainlah pokoknya. Tetapi jarang kita bersua dengan manusia yang betul-betul Arif & bijaksana......
Banyak Yang Merasa Pintar, tetapi Jarang yang Pintar Merasa.
Hmm.. kenapa ya...???
Penyakit merasa pintar akan berjangkit bilamana kita selalu fokus pada diri sendiri dan kurang mempunyai Rasa Empati Pada Orang Lain. Fokus yang begitu berlebihan pada kelebihan diri sendiri akan menumbuhkan rasa percaya diri yang berlebihan yang menjurus kepada Kesombongan. Dalam situasi seperti ini kita menjadi mudah melupakan keberadaan teman yang ada di sekitar kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Langganan:
Postingan (Atom)